TEHERAN (RIAUPOS.CO) - Setelah mengaku pandemi corona (Covid-19) mereda dan membuka semua aktivitas masyarakat, Pemerintah Iran akhirnya menjelaskan bahwa kasus corona kembali naik signifikan.
Iran mengumumkan penambahan kasus baru virus corona tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 2.189 kasus baru dalam tempo 24 jam. Jumlah kali ini merupakan yang tertinggi dalam dua bulan terakhir sejak kasus corona pertama kali dilaporkan menginfeksi Iran.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Kianoush Jahanpour, mengatakan, penambahan kasus baru ini menjadikan total kasus corona di Iran menjadi 146.668.
Kantor berita IRNA seperti dikutip AFP melaporkan, angka itu adalah jumlah tertinggi yang diumumkan Iran untuk satu hari sejak 2 April. Infeksi baru di Iran telah meningkat sejak negara itu mencapai level penularan terendah dalam hampir dua bulan pada 2 Mei.
Jahanpour mengatakan angka kematian akibat virus telah bertambah sebanyak 50 orang dalam periode yang sama, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 7.677 kematian.
Sejauh ini pemerintah telah kembali menerapkan penguncian di satu provinsi, Khuzestan, yang terletak di perbatasan barat daya Irak. Provinsi ini tetap menjadi zona merah atau berada di level tertinggi penularan.
"Provinsi Khorasan Razavi, Azerbaijan Timur dan Barat, Lorestan, Kurdistan, Kermanshah, Hormozgan, dan Mazandaran juga berada dalam situasi kritis," kata Jahanpour.
Lonjakan kasus baru ini terjadi setelah pemerintah mencabut sebagian besar penguncian wilayah atau lockdown.
Iran saat ini menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di Timur Tengah. Arab Saudi menjadi urutan kedua kasus corona tertinggi di Timur Tengah sebanyak 80.185 kasus dengan 54.553 pasien sembuh dan 441 kematian.
Sumber: IRNA/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun